1. Jade Vine (Strongylodon macrobotrys)
Bunga
Jade Vine adalah bunga langka yang memiliki habitat di hutan hujan tropis di
Filipina. Pohon bunga ini termasuk anggota dan keluarga kacang-kacangan dan
terkait erat dengan kacang merah. Tanaman ini memiliki bunga yang berbentuk
seperti cakar yang tumbuh menggantung dari cabang-cabang pohonnya. Bunganya
sendiri dapat mencapai hingga tiga meter panjangnya. Warna bunga bisa
bervariasi dari hijau kebiruan sampai hijau mint. Spesies ini telah terbukti
sangat sulit untuk berkembang biak, dan dianggap sebagai spesies yang terancam
punah akibat perusakan habitat dan penurunan penyerbuk alami.
2. Bunga Bangkai (Rafflesia arnoldii)
Bunga
dengan bentuk yang menarik ini ditemukan terutama di hutan hujan tropis
Indonesia. Bunga ini adalah salah satu bunga yang paling langka di dunia, bunga
yang paling terancam keberadaannya sekaligus sebagai bunga terbesar yang ada di
dunia, bunga ini diketahui dapat mencapai lebar total lebih dari satu meter.
Kelangsungan hidup Rafflesia ini sepenuhnya bergantung pada pokok tanaman
merambat khusus yang disebut pohon Tetrastigma. Karena Rafflesia adalah bunga
parasit yang tidak memiliki batang, tangkai, daun, dan akar, bunga ini
membutuhkan pohon tersebut untuk mendapatkan makanannya. Bunga ini sering
dijuluki dengan bunga bangkai, karena ia melepaskan aroma daging busuk yang
sangat menyengat saat mekar untuk menarik lalat dan kumbang untuk membantu
dalam proses penyerbukan. Setelah mekar, bunga ini hanya akan bertahan sekitar
satu minggu sebelum akhirnya mati.
3. Gibraltar Campion (Silene tomentosa)
Spesies
ini sangat langka dan hanya ditemukan pada tebing-tebing tinggi di Gibraltar.
Tanaman ini diyakini punah di luar Gibraltar pada tahun 1980-an tetapi di
Gibraltar masih ada beberapa spesimen tersisa yang dapat ditemukan. Sayangnya,
pada tahun 1992, semua jejak tanaman ini telah lenyap dan akhirnya dinyatakan
punah. Pada tahun 1994 sebuah spesimen tunggal ditemukan oleh seorang pendaki
pada tebing yang tidak dapat dijangkau olehnya dan spesies itu memiliki harapan
untuk hidup kembali. Benihnya kemudian disebarkan di bank benih Milenium dan
sekarang spesimen ini tumbuh di The Almeda Gibraltar Botanic Gardens serta
Royal Botanic Gardens di London.
4. Pohon Franklin (Franklinia alatamaha)
Pohon
ini adalah bagian dari keluarga teh tetapi satu-satunya spesies dalam genusnya
dan merupakan tanaman berbunga yang sangat langka. Pohon yang berasal dari
lembah sungai Altamaha Georgia ini, telah punah di alam liar sejak awal abad ke
19. Pohon indah ini dapat dijumpai hari ini berkat jasa keluarga Bartram, yang
mengembangbiakkan pohon dan menyebarkannya sebelum kepunahan terjadi di alam
liar. Tanaman yang memiliki bunga yang berwarna putih dan beraroma harum ketika
mekar dan daun yang berubah warna menjadi merah terang di musim gugur ini, kini
merupakan tanaman hias yang sangat populer. Semua contoh pohon ini yang ada
hari ini berasal dari salah satu pohon yang disebarkan oleh Bartram.
5. Paruh Kakatua (Lotus berthelotii)
Bunga
indah ini telah digolongkan dalam kategori langka sejak tahun 1884. Bunga ini
diyakini benar-benar telah punah di alam liar. Tanaman menakjubkan ini adalah
tanaman endemik yang terdapat di Kepulauan Canary. Penyerbukan bunga ini
diyakini dibantu oleh burung sunbird, yang diketahui sudah lama punah di
Kepulauan Canary. Hal ini dapat membantu untuk menjelaskan kelangkaan tanaman
ini. Percobaan telah dilakukan untuk menemukan penyerbuk baru untuk bunga-bunga
ini, dengan harapan bahwa mereka dapat berhasil diperkenalkan kembali ke
Kepulauan Canary, namun pada 2008, tidak ada buah yang berhasil diproduksi sama
sekali.
6. Kosmos Cokelat (Cosmos atrosanguineus)
Bunga
yang berwarna merah gelap sampai cokelat ini merupakan salah satu spesies dari
Cosmos, yang berasal dari Meksiko. Bunga ini telah dinyatakan punah di alam
liar selama lebih dari seratus tahun. Spesies ini berhasil bertahan hari ini
sebagai klon tunggal yang infertil, yang diciptakan pada tahun 1902 melalui
perkembangbiakan vegetatif. Bunga-bunga yang dihasilkan oleh tanaman ini
memiliki ukuran diameter sekitar 3-4 cm. Bunga-bunga ini memiliki aroma vanili
yang juga membuatnya menjadi tanaman hias yang indah.
7. Koki’o (Kokai cookei)
Pohon
yang sangat langka ini merupakan pohon endemik di Hawaii. Pohon ini ditemukan
pada tahun 1860, di mana waktu itu hanya terdapat tiga spesimen tersisa yang
dapat ditemukan. Pohon ini terbukti sulit untuk berkembangbiak, dan pada tahun
1950, setelah bibit terakhir mati, maka pohon ini pun dianggap punah. Pada
tahun 1970 satu-satunya pohon yang selamat ditemukan, yang sayangnya hancur
dalam kebakaran pada tahun 1978. Untungnya salah satu cabang dari pohon yang
tersisa dapat diselamatkan dan berhasil dicangkokkan, dan sekarang ada 23 pohon
yang ada saat ini, yang semuanya terletak di berbagai tempat di Hawaii. Pohon
ini adalah pohon kecil yang tumbuh sampai tinggi sekitar 10-11 meter. Hal yang
paling mencolok dari pohon ini adalah ratusan bunga merah terang yang
pohon-pohon dewasa hasilkan setiap tahunnya. Sayangnya, karena kelangkaannya
ini, hanya sedikit orang yang boleh untuk melihatnya.
8. Lady Slippers Kuning dan Ungu (Cypripedium calceolu)
Tanaman
ini adalah jenis anggrek liar yang sangat langka yang ditemukan di Eropa.
Satu-satunya contoh tanaman ini yang berada di Inggris, dapat ditemukan di
lapangan golf dan telah berada di bawah perlindungan polisi yang ketat sejak
tahun 1917. Sebuah tangkai tunggal bunga pohon ini dapat dijual seharga 5000
Dollar AS. Biji tanaman ini tidak memiliki cadangan makanan untuk keperluan
pertumbuhan, sehingga ia hidup dalam hubungan simbiosis dengan jamur jenis
tertentu, yang memberikannya asupan makanan sampai daun dewasa dapat
menghasilkan makanan yang cukup untuk tanaman ini, pada saat itu jamur juga
akan segera mati.
9. Anggrek Hantu (Epipogium aphyllum)
Anggrek
Hantu merupakan tanaman langka menarik yang diduga punah selama hampir 20
tahun, dan baru-baru ini berhasil ditemukan hidup kembali. Tanaman ini sangat
langka karena pada dasarnya tumbuhan ini tidak memiliki kemampuan untuk
berkembang biak. Tanaman ini tidak memiliki daun, tidak bisa berfotosintesis
dan tidak memproduksi makanannya sendiri. Seperti Lady Slippers, tanaman ini
memerlukan jamur tertentu yang memberinya makan. Anggrek Hantu tidak pernah menumbuhkan
daun, dan akan selalu bergantung pada jamur untuk makanannya. Anggrek Hantu
dapat hidup di bawah tanah selama bertahun-tahun, tanpa menunjukkan tanda-tanda
eksternal dan hanya akan mekar ketika semua kondisi optimal. Hal ini
menjelaskan mengapa beberapa pencarian anggrek ini selama bertahun-tahun tidak
menghasilkan apapun.
10. Middlemist Merah (Middlemist kamelia)
Tanaman
ini mungkin adalah tanaman berbunga paling langka di dunia karena hanya
terdapat 2 sampel di dunia. Salah satunya dapat ditemukan di sebuah taman di
Selandia Baru dan yang lainnya terletak di sebuah rumah kaca di Inggris.
Tanaman ini awalnya dibawa ke Inggris dari China oleh John Middlemist pada
tahun 1804. Sejak saat itu, tanaman ini benar-benar telah punah di China.
Tanaman yang ditanam di Inggris tetap tak berbiak selama bertahun-tahun dan
hanya baru-baru ini mulai mengeluarkan bunga. Bunganya sendiri berwarna merah muda
cerah dan terlihat hampir mirip seperti mawar.
Ada salah satu bunga anggrek yang memiliki nama cukup menyeramkan, yaitu anggrek hantu (Polyrrhiza lindenii).
Anggrek hantu ini tumbuh di semak-semak hutan atau di dahan-dahan pepohonan. Bagi kolektor anggrek, hal tersebut tidaklah aneh karena anggrek ini mengalami evolusi sehingga organ daunnya tereduksi.
Tubuh tanaman ini hanya didominasi oleh organ akar sebagai alat untuk melekatkan dirinya pada batang pohon, sebagai alat fotosintesis maupun sebagai alat penyimpan kelembaban. Anggrek ini terkenal sulit dibudidayakan dan hingga kini statusnya masih sebagai anggrek yang dilindungi.
Saat musim berbunga tiba, sebuah bunga berwarna putih kehijauan dengan lidahnya yang besar muncul dari tandan yang kecil dan panjang, sehingga sekilas nampak bunga ini seperti melayang.
Setelah bunga ini gugur, sangat sulit menemukan keberadaan tanaman ini lagi karena akarnya yang pipih tersamar di sela-sela retakan kulit batang pohon. Justru karena ‘tingkah’ inilah anggrek ini disebut sebagai anggrek hantu. Kadang muncul, tetapi beberapa waktu berselang anggrek ini hilang tanpa bekas
2 komentar:

Welwitschia (Welwitschia mirabilis) adalah sebuah tanaman yang telah hidup dari jaman purba dan sekarang tumbuh di daerah yang kecil sepanjang wilayah pantai Samudra Atlantik di Namibia dan Angola Selatan. Welwitschia sebenarnya adalah sebuah pohon, walaupun sekilas tidak terlihat seperti pohon. Keseluruhan tanaman ini terdiri dari satu batang pendek dan ditumbuhi 2 daun – sehingga terlihat seperti pita keriting dengan ujung yang menjuntai dan tandus. Kadang-kadang Welwitschia terlihat seperti gundukan sampah!

Tanaman ini secara konstan berkecambah (meskipun sedang berada pada masa subur) – yang sangat tidak biasa untuk tanaman. Welwitschia merupakan spesies dari tumbuhan berumah dua (dioecious) dan karena itu dua tanaman (tanaman jantan dan betina) sangat diperlukan untuk pembentukan bibit. Bunga-bunganya berbentuk kerucut (seperti pada pohon pinus atau pakis haji) yang terletak pada aksil daunnya.
Kerucut betina akan hancur ketika matang untuk dapat melepas biji-bijinya yang bersayap dan mudah terbawa oleh angin.
Tanaman ini merupakan bagian dari divisio tanaman purba – Gnetophyta, yang memiliki hubungan sangat dekat dengan konifer (Pinophyta). Gnetophyta memiliki 3 genus dengan tampilan yang sangat berbeda satu sama lain: Melinjo (Gnetum) – liana dengan dedaunan berukuran besar, Ephedra – tanaman belukar dan termasuk juga Welwitschia.
Nama Welwitschia diperoleh dari ahli botani Friedrich Welwitsch yang menemukannya pada tahun 1860. Gambar Welwitschia ada di lambang Negara Namibia.
Welwitschia secara sempurna beradaptasi dengan kondisi ekstrim padang pasir.
Tanaman ini tidak bergantung sepenuhnya pada hujan dan memperoleh cukup air dari
awan kabut dari laut. Fakta ini harus diingat ketika Anda menanam Welwitschia.
Alasan utama kegagalan budidaya Welwitschia adalah pemberian terlalu banyak air
sehingga menyebabkan busuknya tanaman ini. Maka itu bibit tanaman ini perlu
ditebarkan di substrat berpasir-berkerikil (diameter butir-butirnya harus
berkisar 2–5 mm) karena terlalu banyak menyimpan air akan menjadi kendala
pertumbuhan. Welwitschia perlu disiram dengan perhatian lebih – dan bahkan
lebih baik untuk membasahinya dengan lembut. Bijinya akan berkecambah dalam
waktu seminggu. Tanaman ini juga dapat ditanami di rangka jendela menghadap arah
selatan. Ketika menanam Welwitschia, Anda perlu sangat bersabar karena tanaman
ini tumbuh sangat lambat – tanaman ini adalah dinosaurus asli. Jika diberi
cahaya matahari yang cukup serta tidak terlalu banyak air, tanaman ini pasti
akan hidup lebih lama daripada Anda!
Anggrek Hantu "Ghost Orchid"
Anggrek hantu, apakah seseram namanya?....
Ada salah satu bunga anggrek yang memiliki nama cukup menyeramkan, yaitu anggrek hantu (Polyrrhiza lindenii).
Anggrek hantu ini tumbuh di semak-semak hutan atau di dahan-dahan pepohonan. Bagi kolektor anggrek, hal tersebut tidaklah aneh karena anggrek ini mengalami evolusi sehingga organ daunnya tereduksi.
Tubuh tanaman ini hanya didominasi oleh organ akar sebagai alat untuk melekatkan dirinya pada batang pohon, sebagai alat fotosintesis maupun sebagai alat penyimpan kelembaban. Anggrek ini terkenal sulit dibudidayakan dan hingga kini statusnya masih sebagai anggrek yang dilindungi.
Saat musim berbunga tiba, sebuah bunga berwarna putih kehijauan dengan lidahnya yang besar muncul dari tandan yang kecil dan panjang, sehingga sekilas nampak bunga ini seperti melayang.
Setelah bunga ini gugur, sangat sulit menemukan keberadaan tanaman ini lagi karena akarnya yang pipih tersamar di sela-sela retakan kulit batang pohon. Justru karena ‘tingkah’ inilah anggrek ini disebut sebagai anggrek hantu. Kadang muncul, tetapi beberapa waktu berselang anggrek ini hilang tanpa bekas
2 komentar:
Kantong Semar
Genus Nepenthes (Kantong semar, bahasa Inggris: Tropical pitcher plant), yang termasuk dalam familia monotipik, terdiri dari 130 spesies dan belum termasuk hibrida alami maupun buatan. Genus ini merupakan tumbuhan karnivora di kawasan tropis Dunia Lama, kini meliputi negara Indonesia , Republik Rakyat Cina bagian selatan, Indochina, Malaysia, Filipina, Madagaskar bagian barat, Seychelles, Kaledonia Baru, India, Sri Lanka, dan Australia. Habitat dengan spesies terbanyak ialah di pulau Borneo dan Sumatra.
Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 15-20 m dengan cara memanjat tanaman lainnya, walaupun ada beberapa spesies yang tidak memanjat. Pada ujung daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk kantong, yaitu alat perangkap yang digunakan untuk memakan mangsanya (misalnya serangga, pacet, anak kodok) yang masuk ke dalam.
Pada umumnya, Nepenthes memiliki tiga macam bentuk kantong, yaitu kantong atas, kantong bawah, dan kantong roset. Kantong atas adalah kantong dari tanaman dewasa, biasanya berbentuk corong atau silinder, tidak memiliki sayap, tidak mempunyai warna yang menarik, bagian sulur menghadap ke belakang dan dapat melilit ranting tanaman lain, kantong atas lebih sering menangkap hewan yang terbang seperti nyamuk atau lalat, kantong jenis ini jarang bahkan tidak ditemui pada beberapa spesies, contohnya N. ampullaria. Kantong bawah adalah kantong yang dihasilkan pada bagian tanaman muda yang biasanya tergelatak di atas tanah, memiliki dua sayap yang berfungsi sebagai alat bantu bagi serangga tanah seperti semut untuk memanjat mulut kantong dan akhirnya tercebur dalam cairan berenzim di dalamnya, adapun kantong roset, memiliki bentuk yang sama seperti kantong bawah, namun kantong roset tumbuh pada bagian daun berbentuk roset, contoh spesies yang memiliki kantong jenis ini adalah N. ampullaria dan N. gracilis. Beberapa tanaman terkadang mengeluarkan kantong tengah yang berbentuk seperti campuran kantong bawah dan kantong atas.
Tanaman ini memiliki penyebaran yang sangat luas dari pinggir pantai sampai dataran tinggi, karena inilah nepenthes dibagi dalam dua jenis yaitu jenis dataran tinggi dan jenis dataran rendah, walau kebanyakan spesies tumbuh di dataran tinggi. Spesies yang tercatat tumbuh di ketinggian paling tinggi adalah N. lamii yaitu di ketinggian 3,520 m.
Kebanyakan spesies tumbuh di tempat dengan kelembaban tinggi dan cahaya dengan tingkat menengah hingga tinggi. Beberapa spesies seperti N. ampullaria tumbuh di tempat yang teduh dengan tidak terlalu banyak cahaya, sedangkan N. mirabilis tumbuh ditempat yang terbuka dengan cahaya yang berlimpah. Tanah tempat tumbuh nepenthes biasanya miskin hara dan asam. Beberapa spesies tumbuh di tempat yang sangat beracun bagi tanaman lain seperti N. rajah yang tumbuh pada tanah dengan kandungan logam berat dan N. albomarginata yang tumbuh pada pantai berpasir di zona yang terkena siraman air laut, beberapa spesies tumbuh epifit seperti N. inermis yang tumbuh tanpa bersentuhan dengan tanah.
Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 15-20 m dengan cara memanjat tanaman lainnya, walaupun ada beberapa spesies yang tidak memanjat. Pada ujung daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk kantong, yaitu alat perangkap yang digunakan untuk memakan mangsanya (misalnya serangga, pacet, anak kodok) yang masuk ke dalam.
Pada umumnya, Nepenthes memiliki tiga macam bentuk kantong, yaitu kantong atas, kantong bawah, dan kantong roset. Kantong atas adalah kantong dari tanaman dewasa, biasanya berbentuk corong atau silinder, tidak memiliki sayap, tidak mempunyai warna yang menarik, bagian sulur menghadap ke belakang dan dapat melilit ranting tanaman lain, kantong atas lebih sering menangkap hewan yang terbang seperti nyamuk atau lalat, kantong jenis ini jarang bahkan tidak ditemui pada beberapa spesies, contohnya N. ampullaria. Kantong bawah adalah kantong yang dihasilkan pada bagian tanaman muda yang biasanya tergelatak di atas tanah, memiliki dua sayap yang berfungsi sebagai alat bantu bagi serangga tanah seperti semut untuk memanjat mulut kantong dan akhirnya tercebur dalam cairan berenzim di dalamnya, adapun kantong roset, memiliki bentuk yang sama seperti kantong bawah, namun kantong roset tumbuh pada bagian daun berbentuk roset, contoh spesies yang memiliki kantong jenis ini adalah N. ampullaria dan N. gracilis. Beberapa tanaman terkadang mengeluarkan kantong tengah yang berbentuk seperti campuran kantong bawah dan kantong atas.
Tanaman ini memiliki penyebaran yang sangat luas dari pinggir pantai sampai dataran tinggi, karena inilah nepenthes dibagi dalam dua jenis yaitu jenis dataran tinggi dan jenis dataran rendah, walau kebanyakan spesies tumbuh di dataran tinggi. Spesies yang tercatat tumbuh di ketinggian paling tinggi adalah N. lamii yaitu di ketinggian 3,520 m.
Kebanyakan spesies tumbuh di tempat dengan kelembaban tinggi dan cahaya dengan tingkat menengah hingga tinggi. Beberapa spesies seperti N. ampullaria tumbuh di tempat yang teduh dengan tidak terlalu banyak cahaya, sedangkan N. mirabilis tumbuh ditempat yang terbuka dengan cahaya yang berlimpah. Tanah tempat tumbuh nepenthes biasanya miskin hara dan asam. Beberapa spesies tumbuh di tempat yang sangat beracun bagi tanaman lain seperti N. rajah yang tumbuh pada tanah dengan kandungan logam berat dan N. albomarginata yang tumbuh pada pantai berpasir di zona yang terkena siraman air laut, beberapa spesies tumbuh epifit seperti N. inermis yang tumbuh tanpa bersentuhan dengan tanah.
Kantong semar | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
![]()
Kantong atas dari Nepenthes edwardsiana
|
||||||||||||
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||
|
||||||||||||
Diversitas | ||||||||||||
~135 spesies | ||||||||||||
![]()
Distribusi global Nepenthes.
|
||||||||||||
Sinonim | ||||||||||||
|
Welwitschia Mirabilis

Welwitschia (Welwitschia mirabilis) adalah sebuah tanaman yang telah hidup dari jaman purba dan sekarang tumbuh di daerah yang kecil sepanjang wilayah pantai Samudra Atlantik di Namibia dan Angola Selatan. Welwitschia sebenarnya adalah sebuah pohon, walaupun sekilas tidak terlihat seperti pohon. Keseluruhan tanaman ini terdiri dari satu batang pendek dan ditumbuhi 2 daun – sehingga terlihat seperti pita keriting dengan ujung yang menjuntai dan tandus. Kadang-kadang Welwitschia terlihat seperti gundukan sampah!

Tanaman ini secara konstan berkecambah (meskipun sedang berada pada masa subur) – yang sangat tidak biasa untuk tanaman. Welwitschia merupakan spesies dari tumbuhan berumah dua (dioecious) dan karena itu dua tanaman (tanaman jantan dan betina) sangat diperlukan untuk pembentukan bibit. Bunga-bunganya berbentuk kerucut (seperti pada pohon pinus atau pakis haji) yang terletak pada aksil daunnya.
Kerucut betina akan hancur ketika matang untuk dapat melepas biji-bijinya yang bersayap dan mudah terbawa oleh angin.
Tanaman ini merupakan bagian dari divisio tanaman purba – Gnetophyta, yang memiliki hubungan sangat dekat dengan konifer (Pinophyta). Gnetophyta memiliki 3 genus dengan tampilan yang sangat berbeda satu sama lain: Melinjo (Gnetum) – liana dengan dedaunan berukuran besar, Ephedra – tanaman belukar dan termasuk juga Welwitschia.
Nama Welwitschia diperoleh dari ahli botani Friedrich Welwitsch yang menemukannya pada tahun 1860. Gambar Welwitschia ada di lambang Negara Namibia.

Wijayakusuma: Kembang Sri Krshna
Wijayakusuma adalah salah satu
nama tanaman yang mempunyai bunga yang sangat indah. Berasal dari Amerika Latin.
Nama latinnya Epiphylum Anguliger.
Dia termasuk tanaman langka. Tanamannya tergolong tanaman kaktus. Sementara
arti dari nama bunga Wijayakusuma ini sangat indah yaitu bunga kemenangan. Mitos
di jaman Hindu bunga ini milik Kresna dan dapat menghidupkan orang yang sudah
mati. Mekar di waktu malam hari, layu dan kuncup kembali di pagi hari. Saat
mekar bunga ini mengeluarkan bau yang sangat harum. Mitosnya juga, jika bunga
ini mekar akan ada rejeki yang mendekat.
Uniknya Bunga Wijayakusuma ini
hanya mekar beberapa saat saja dan tidak semua tanaman ini dapat mudah
berbunga, tergantung pada iklim, kesuburan tanah dan cara pemeliharaan. Kalau
dihitung-hitung bunga ini hanya mekar selama 2 jam saja. Lalu perlahan-lahan
kembali kuncup dan layu. Ada yang bilang, satu tahun berbunga 3 kali dan
biasanya ada 10 sampai 30 bunga.
Karena uniknya bunga ini pada
saat mekar, maka ada mitos yang mengatakan siapa yang dapat melihat proses
mekarnya bunga ini akan dilancarkan rejekinya. Hakikatnya adalah untuk
mendapatkan suatu rejeki harus ada usaha terlebih dahulu dan sabar. Jangan
mudah menyerah, butuh kepasrahan dan keikhlasan terhadap semua yang akan
diterima maupun yang sedang dijalani.
Saat bunga ini mekar banyak
godaannya. Mengantuk dan tidak sabar menunggu hingga tengah malam. Karena
puncaknya bunga ini mekar pada jam 12 malam. Pada saat bunga ini mekar akan
meneteskan air setetes, dan jika air ini menyentuh tanah akan berubah menjadi
batu, dan jika sudah berubah menjadi batu akan
langsung lenyap, menurut orang tua jaman dulu batu dari tetesan bunga Wijayakusuma
ini akan langsung di ambil oleh makhluk halus. Bunga Wijayakusuma memang bunga
yang indah dan unik, untuk melihat bunganya mekar saja diperlukan kesabaran.
Bunganya Wijayakusuma berwarna
putih dan sangat harum, namun sayangnya tanaman ini sangat jarang berbunga.
Biasanya bunga ini berbunga hanya setahun sekali pada musim hujan dan
berkembang mekar di malam hari dengan indahnya namun mekarnya tidak bertahan
lama. Biasanya Bunganya mulai merekah sejak matahari terbenam benar benar
mencapai puncak mekar pada tengah malam.
Dalam mitos Hindu, bunga Wijayakusuma
dimiliki oleh Sri Kresna yang memiliki khasiat dapat menghidupkan kembali orang
yang sudah mati. Secara ilmiah bunga Wijayakusuma ini diyakini berkhasiat
sebagai anti radang, penghenti pendarahan, obat batuk, obat asma, nyeri
lambung, peluruh dahak, dll. Pemakaiannya biasanya bunga direbus dan airnya
diminum. Bunga Wijayakusuma rasanya manis, sifatnya netral, namun batangnya
rasanya asin.
Karena konon bunga ini asal
muasalnya adalah dari hutan belantara tropis Amerika Selatan yang teduh, maka
sebaiknya jika anda memelihara bunga ini tempatkanlah di lingkungan yang
terlindung dari sengatan matahari secara langsung. Konon Kabarnya jaman dahulu
saat kebudayaan barat dan timur masih bersatu (mungkin maksudnya jaman Atlantis).
Saat Bunga Wijayakusuma akan mekar, sang pemilik akan menunggu dan berada di bawah
bunga tersebut. Mereka melakukan hal tersebut dengan harapan mendapatkan
cipratan air saat terjadi puncak mekar. Konon khasiat air puncak mekar bunga
Wijayakusuma akan mempengaruhi energi daya hidup manusia sehingga dapat
meningkatkan daya tarik orang tersebut. Selain itu air puncak mekar
Wijayakusuma tersebut dapat membantu meregenerasi sel-sel tubuh sehingga akan
memperlambat proses penuaan dan membuat awet muda.
Wijayakusuma biasanya ditanam
sebagai tanaman hias. Asalnya dari hutan tropis dari Amerika Selatan, dan
sekarang sudah menyebar luas sampai ke Asia Tenggara. Konon, yang dapat
menyaksikan proses mekarnya bunga di tengah malam maka rezekinya akan datang
lebih lancar.
Tanaman ini tumbuh tegak,
tingginya mencapai 2-3 m, batang induk berbentuk silinder, berasal dari tangkai
daun yang mengeras dan mengecil. Daun pipih, tebal berdaging, bentuknya lanset,
tulang daun ditengah keras dan tebal, tepi berlekuk tempat keluarnya bunga atau
tunas baru, permukaan licin, warnanya hijau. Bunga keluar dari lekuk daun, bertangkai
lemas panjangnya 13-15 cm, besar dengan diameter bunga sekitar 10 cm, warnanya
pitih, mekar pada malam hari selama beberapa jam saja, kemudian menjadi layu.
Buahya bulat, bergetah, warnanya merah. Biji banyak, warnanya hitam.
Sifat dan Khasiat
Bunga Wijayakusuma rasanya manis,
sifatnya netral, berkhasiat antiradang, penghenti perdarahan (hemostatis), obat
betuk dan peluruh dahak (mukolitik). Batang rasanya asin, asam, sifatnya sejuk,
dan berkhasiat antiradang.
Bagian yang Digunakan
Bagian tanaman yang digunakan
sebagai obat adalah bunga dan batangnya. Pemakaian dalam bentuk segar. Bunga
bisa dikeringkan untuk penyimpanan.
Indikasi
Wijayakusuma digunakan untuk
mengatasi :
- TB paru dengan batuk dan dahak berdarah,
- TB paru dengan batuk dan dahak berdarah,
- sesak napas (asma),
- radang tenggorok (faringitis),
- nyeri lambung (gastritis), muntah darah, dan
- perdarahan rahim(uterine bleeding).
Cara Pemakaian
- Untuk obat yang diminum, rebus
bunga wijayakusuma sebanyak 10-20g (3-5 kuntum), lalu minum airnya. Untuk
pemakaian luar, giling batang segar sampai halus, lalu turapkan ke tempat yang
sakit, seperti bisul dan luka berdarah, dan balut.
Conton Pemakaian
TB paru dengan batuk dan dahak
berdarah
- Rebus bunga wijayakusuma segar
(3-5 kuntum), dengan tiga gelas air sampai tarsisa satu gelas. Tambahkan gula
aren (15g). Setelah dingin, saring dan minum airnya sehari dua kali,
masing-masing setengah gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh
Perdarahan Rahim
- Bersihkan bunga wijakusuma segar
(2-3 kuntum) dan daging tanpa lemak (50g), lalu potong-potong seperlunya.
Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan air sampai semua bahan terendam, lalu tim.
Setelah dingin, minum airnya. Isinya dimakan. Lakukan sehari dua kali,
masing-masing separuhnya.
Sesak Napas
- Cuci bunga wijayakusuma segar
(3-5 kunum), lalu potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam mangkuk,
tambahkan gula batu dan air sampai permukaannya terendam seluruhnya, lalu tim.
Setelah dingin, saring dan minum airnya seharidua kali, masing-masing
separuhnya.
www,ionQQ,com ayuk gabung banyak bonus yg menanti anda disini dan kesempatan anda menang lebih besar invite pin bb 58ab14f5
BalasHapus